Tuesday, April 14, 2015

Populasi Dan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif

Written by DIKLAT LPM-PNL UNM 2013/2014
Oleh: Dian Kharisma

Populasi merupakan satuan objek atau subjek yang memiliki kualitas serta karakteristik tertentu untuk dipelajari oleh peneliti kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari kualitas dan karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel yang diambil harus betul-betul representatif karena kesimpulan yang diambil dari sampel tersebut akan diberlakukan untuk populasi.

Dalam pengambilan sampel, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan. Teknik-teknik pengambilan sampel tersebut dikelompokkan menjadi probability sampling dan non-probability sampling.


1. Probability Sampling

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberi kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Probability sampling terdiri atas simple random, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, sertacluster sampling.
1. Simple random yaitu teknik pengambilan anggota sampel secara acak dari populasi tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. Teknik ini dilakukan apabila anggota/unsur populasi homogen.
2. Proportionate stratified random sampling yaitu teknik yang digunakan bila anggota/unsur populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
3. Disproportionate stratified random sampling yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata namun kurang proporsional.
4. Cluster sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan apabila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

2. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan sama bagi semua anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik nonprobability sampling terdiri atas sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, porposive sampling, sampling jenuh, serta snowball sampling.
1. Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
2. Sampling kuota adalah teknik pengambilan sampel yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai terpenuhinya kuota yang diinginkan.
3. Sampling incidental adalah teknik pengambilan sampel secara kebetulan. Maksudnya, peneliti mengambil sampel yang secara kebetulan ditemuinya yang dipandang cocok menjadi sumber data dalam penelitian yang akan dilakukan.
4. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.
5. Sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik ini dilakukan apabila populasi memiliki anggota yang relatif kecil atau bila peneliti tersebut ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
6. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dari sampel yang jumlahnya kecil kemudian membesar, seperti halnya bola salju.

Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Makin besar tingkat kesalahan kesalahan, maka semakin kecil jumlah sampel yang dibutuhkan. Sebaliknya, semakin kecil tingkat kesalahan, maka semakin besar sampel yang dibutuhkan.

Untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang jumlahnya diketahui, kita dapat menggunakan rumus penentuan sampel berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan Isaac dan Michael. Rumus tersebut adalah

s = λ2.N.P.Q : d2(N -1)+λ2.P.Q

Daftar Pustaka
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

http://www.penalaran-unm.org/artikel/penelitian/342-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian-kuantitatif.html

No comments: